Tidur yang tidak berkualitas menyebabkan gairah seks yang rendah. Para dokter mengatakan bahwa baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan gairah seks jika mengalami kantuk. Rasa kantuk biasanya berasal dari energi yang terkuras setelah bekerja seharian.
Dari penelitian diketahui sebanyak 48% pasangan suami istri kehilangan minat terhadap seks di tahun ke 4 dan 5 pernikahan mereka. Beberapa penyakit kemungkinan menjadi penyebab menurunnya hasrat seksual tersebut, tetapi alasan yang paling tepat adalah kelelehan.
Pekerjaan yang banyak, stres dan pertengkaran di kantor akan membuat fisik dan jiwa lemah saat di rumah. Nafsu untuk berhubungan, kalaupun masih ada tetapi jika tidak dibarengi dengan fisik yang kuat tentu tidak bisa berbuat banyak.
Tidur adalah kondisi untuk mengistirahatkan semua anggota tubuh. Dengan tidur yang cukup mood dan energi untuk beraktifitas akan bangkit kembali. Orang yang kurang tidur tidak memiliki energi yang banyak untuk bekerja dan berhubungan seks.
Para dokter mengatakan pasien mereka, baik pria maupun wanita yang kurang tidur dan beristirahat melaporkan rendahnya libido dan berkurangnya hasrat seksual mereka. Para pria dengan sleep apnea yaitu sebuah keadaan sesak nafas sejenak saat tidur mengeluhkan gairah seks yang menurun. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pria dengan sleep apnea memiliki kadar testosteron yang sedikit atau rendah.
Testosteron adalah hormon pria yang juga disebut hormon seks.Testosteron menunjukkan sikap laki-laki terhadap seks, jika ingin tahu pria setia atau tidak periksa kadar testosteronnya. Kekurangan hormon testosteron menyebabkan hilangnya gairah seksual. Bahkan ketika ereksipun kadang tidak full atau tidak keras. Makin rendah kadar hormon testosterons seorang laki-laki maka makin lembek ereksi penisnya. Penis yang lembek tentu tidak bisa memberi kepuasan bagi kedua pasangan.
0 comments:
Post a Comment